Sejak perkenalan 2 bulan lalu, aku dan Rian semakin dekat. Hingga kedekatan pun berujung pada rasa yang aneh. Dan tak tau harus menyebut apa rasa itu. Aku tak ingin menerka lagi. Otakku sudah tak mampu berpikir tentang itu. Akupun tak bisa secepat menyimpulkan bahwa itu disebut cinta. Aku tak tau, yang jelas, jantungku slalu berdebar tiap kali melihatnya.
“argghhh… pusing” teriakku.. bersegera aku bangkit dari tempat tidurku. Aku bersiap-siap berangkat sekolah dan berharap hari ini tak bertemu sasa dan Reyhan di sekolah. Tak tau lagi apa yang aku rasa bila bertemu 2 manusia itu.
III
“ Aya, tunggu” panggil seseorang sambil berlari ke arahku saat di koridor sekolah ..
Aku hanya menoleh dan tersenyum kecut padanya
“ kau kenapa? Apa salahku hingga kau perlakukan aku seperti ini?” Tanyanya terlihat sedikit emosi.
“ jahat ! itulah kata yang pantas untukmu.. pergilah! Aku tak ingin berteman denganmu lagi, jangan masuk dalam kehidupanku lagi.” Teriakku padanya dan berusaha menahan air mataku yang hampir menetes di pipiku.
“ tapi kenapa? “ teriakknya sambil memegang bahuku.
“ tak perlu aku menjawab pertanyaanmu itu karna kau juga tau apa alasannya. Kau tau aku terluka, aku ini sudah jatuh, kenapa kau masih membuatku jatuh lagi.kenapa kau lakukan ini padaku? Menuduh ku merusak hubunganmu dgnnya “ tanpa sadar air mataku menetes.
“ maafkan aku”
“ semudah itukah minta maaf? aku pergi. Lepaskan aku “
Reyhan melepas genggaman tangannya di bahuku. Aku bersegera pergi dan berlari secepat mungkin dan berharap menemukan tempat yang membuatku bisa menangis sepuasnya. Akhirnya ku sandarkan badanku pada sebuah pohon di pinggir halaman sekolah yang masih sunyi.
“ kenapa kau lakukan itu padaku Rey. Kau memberikan perhatian yang berlebihan padaku hingga aku salah mengartikan ,namun tiba-tiba kau pacaran dengan sasa. Kau jahat Rey” tangisanku semakin tak menentu… namun segera ku usap pipiku dan bersegera masuk kelas.
III
Bel pulang telah berbunyi. Namun aku tak langsung pulang . aku berhenti pada taman yang tak jauh dari sekolah. Aku duduk-duduk disana sambil membaca novel untuk menghibur diri.
“ sedang apa kau disini?’’
lamunanku pecah ketika Terdengar suara sesosok lelaki yang tak asing di telingaku.
“kak Rian? Hemm…Tak liatkah kau bahwa aku sedang membaca buku?” jawabku datar . namun tak tau, kedatangan tian membuatku sedikit lebih tenang.
“itu? “ menunjuk kearah mataku yang sedikit memerah akibat menangis.” Matamu menunjukkan bahwa kau sedang tak baik-baik saja. Kenapa?”
“ mataku terkena iritasi karena debu” jawabku datar berusaha menyembunyikan apa yang terjadi.
Tatapannya padaku sepertinya menandakan bahwa dia tau kalau aku menyembunyikan sesuatu. Tiba-tiba tian menarik tanganku hingga membuatku sedikit kaget.”mau kemana?”
“akan kutunjukkan suatu tempat padamu” jawabnya tersenyum padaku.
Aku hanya menurut saja sambil mengikutinya.
“ pemandangan ini indah bukan?”
“ ya, indah sekali . membuatku terasa damai.”
Jawabku datar sambil melihat –lihat sekitar tempat itu. Sejenak aku dan tian diam.
“ kenapa? “ tanyaku sambil memulai pembicaraan.
“tentang apa?”
“kenapa kau tak pernah membuka hatimu untuk orang lain. “
“ karna di hatiku telah ada orang lain, sesosok wanita yang pertama kali kuajak ketempat ini.”
Mendengar jawaban itu, entah kenapa hatiku terasa sedikit sakit. Namun aku berusaha tetap tenang
“kau tak berusaha mengungkapkannya?”
“saat ini belum bisa .aku terlalu gugup. Dan aku juga takut akan membuatnya menjauh dariku apabila dia tak suka atas perasaanku ini.”
Aku tak tau harus berkata apa tentang itu. Aku hanya bisa diam.
“ kau sendiri? Kenapa kau menangis?
“hah?” aku kebingungan mendengar itu.bagaimana Dia tau kalau aku menangis. “ ada seseorang yang membuatku menangis.aku tak ingin mengingatnya lagi”dia hanya terdiam melihatku.
“ayo pulang. Sudah sore..” ajakku padanya
“tunggulah sebentar, aku ingin melihat sang surya tenggelam. Kau akan suka”
“baiklah” jawabku menurut.
IIII
“terima kasih kak, sudah mengantarkan ku pulang dan mengajakku jalan-jalan hari ini. Aku sangat terhibur”
“tak apa”jawabnya tersenyum sambil berjalan pergi . sesekali dia menoleh kebelakang . aku hanya diam tersenyum melihatnya.
Aku memasuki kamarku.langsung ku menuju kamar mandi dan membersihkan seluruh tubuhku. Langsung ku baringkan tubuhku di kasur. Entah kenapa hatiku sekarang begitu senang. kak Ryan mengajakku jalan-jalan untuk pertama kalinya. Tiba-tiba terlintas dipikiranku untuk sms tyan. Segera Ku ambil handphone ku di tas.
“ kau sudah di rumah?” langsung kupencet tulisan send di handphoneku.tak lama kemudian handphoneku berbunyi.segera kubuka massage nya.
Sender: 087755870xxx
“Ya, maafkan aku. Aku tak bermaksud tuk melukaimu. Jika saja kau jujur bahwa kau tak suka apa yang kulakukan, mungkin ini takkan kulakukan.reyhan”
“Sepertinya kau sangat bahagia bersamanya. Sekarang biarlah aku yang pergi. Aku lelah dengan semuanya. Akupun ingin bahagia dengan pilihanku ini.jangan hubungi aku lagi” Sending…
tak terasa airmataku membasahi pipi. “Maafkan aku rey , mungkin inilah yang terbaik. Aku tak ingin lebih sakit hati lebih dalam. Aku mencintaimu, tapi aku akan berhenti mencintaimu. Bukan karna putus asa mencintaimu, tapi mungkin kau akan lebih bahagia jika aku melepaskanmu”tangisku terisak-isak .
sender:087755870xxx
“baiklah jika ini pilihanmu, aku terima. Tapi ingatlah, kau tetaplah temanku. Semoga kau bahagia”
Kubaca sms terakhir dari reyhan. Ku sudah tak kuasa membalas sms nya. Hatiku terasa perih.tiba-tiba handphoneku berbunyi lagi.segera kubaca massage nya
Sender: 087755295xxx
“ sudah. Kau sedang apa sekarang?ini sudah malam cepat tidurlah…”
“baiklah. Aku tidur dulu. Night! “
to be continued.....
0 komentar:
Posting Komentar